FTA Dongkrak Ekspor ke Cina dan India
Senin, 01 Februari 2010 – 12:36 WIB
JAKARTA- Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan RI Anggito Abimanyu menegaskan Free Trade Agreement (FTA) memberikan sisi positif untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Itu dilihat dari total perdagangan yang mengalami akselerasi dengan FTA.
"Total trade terakselerasi dengan FTA. Hanya saja masalahnya, pertumbuhan impor jadi lebih cepat dari ekspor," kata Anggito dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Senin (1/2).
Baca Juga:
Sebelum FTA, jelasnya, ekspor Indonesia ke Cina dan India mengalami penurunan. Begitu FTA, eskpor pada dua negara tersebut meningkat. Ekspor ke Cina pada 2008 hanya 6 persen, tahun 2009 naik 10 persen.
Di satu sisi ekspor ke Jepang, Amerika, dan Australia justru menurun. Ambil contoh ekspor Indonesia ke Jepang pada 2008 sebesar 22 persen, tahun 2009 turun menjadi 16 persen.
JAKARTA- Ketua Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan RI Anggito Abimanyu menegaskan Free Trade Agreement (FTA) memberikan sisi positif
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024