Fuad Bawazier Melontarkan Kritik Keras dan Lugas, Pakai Istilah Propaganda Usang
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan VII Fuad Bawazier menilai para pejabat ekonomi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini hanya pandai jualan statement.
Kritik mantan dirjen pajak itu terkait dengan prediksi tentang ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 5 persen pada 2021 ini.
Fuad menilai target pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 saat ini hanya janji-janji semata. Namun menurutnya, pemerintah tidak pernah menyampaikan kinerja ekonominya secara benar.
"Masalahnya banyak pejabat ekonomi yang jualannya itu cuma statement - statement saja. Misalnya prediksi-prediksi orang asing yang punya kepentingan atau interest tertentu. Itu yang dicekoki ke masyarakat, tetapi kinerja sendiri tidak pernah (dipublikasikan, red)," tuturnya dalam akun Fadli Zon Official di YouTube.
Fuad juga menyebut pemerintah selalu mengatakan situasi saat ini lebih baik dan mengaku selalu berhati-hati.
Menurutnya, propaganda usang ini sudah dipakai sejak era Orde Baru dan sudah tak layak lagi dipakai.
"Umumnya pemerintah itu mengatakan kami lebih baik dibanding ini. Selalu berpropaganda, selalu ngomong baik-baik saja, kami prudent, kami hati-hati, kami terukur, selalu baik-baik saja omongnya."
"Ini susunan kata yang dipakai sejak Orba dan sudah tidak pas lagi dipakai di zaman ini. Jadi ini seolah-olah enggak ada masalah kayaknya. Padahal riilnya kan enggak seperti itu," tegas Fuad.
Fuad Bawazier menyampaikan kritik dengan kalimat keras kepada tim ekonomi pemerintahan Jokowi.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya