Fufufafa Memang Penuh Persoalan, Menjelekkan Prabowo

Fufufafa Memang Penuh Persoalan, Menjelekkan Prabowo
Dahlan Iskan. Foto/dok: Disway

"Saya malu, apalagi pertanyaan itu diucapkan di depan begitu banyak guru besar dari berbagai perguruan tinggi ternama di Jawa. Untung segera boarding," tutur Dahlan.

Menurut Dahlan, dia memang sudah agak lama tidak mau menunggangi arus. Tidak ikut isu yang lagi heboh-heboh di medsos. Terutama sejak medsos lebih seru di seputar politik pemilu dan pilpres.

"Saya akan selalu ingat: beberapa perusuh Disway minta saya tidak usah ikut bahas politik. Membosankan. Itu-itu saja. Berisiko. Biarlah itu bagian medsos," ujarnya.

Maka ketika orang heboh soal gemoy, Dahlan menulis ladang minyak di pedalaman Texas. Medsos heboh masalah cawe-cawe, Disway mengulas tentang Kelenteng di Semarang.

"Ketika ramai Fufufafa, Disway menulis Agama GPT," ucap Dahlan.

Dia menyadari bahwa medsos sulit dilawan. Pun ketika asumsi yang dipakai di medsos kadang sangat lemah. Sering juga tercium ada agenda politik-kepentingan di baliknya.

"Namun, Fufufafa memang penuh persoalan. Ada kebenaran yang harus diungkapkan. Ada agenda politik kepentingan. Bahkan, seperti kata seorang tokoh yang dekat Jokowi-Prabowo, ada yang memanfaatkannya untuk adu domba," lanjutnya.

Dahlan sendiri melihat sebenarnya ini persoalan kejujuran terkait Fufufafa -yang kalau di politik Amerika Serikat, itu penting.

Kolumnis kondang Dahlan Iskan menilai Fufufafa memang penuh persoalan, menjelekkan Prabowo Subianto. Kalau mau jujur, minta maaf, semestinya masalah selesai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News