Fukushima Steril dari WNI
Evakuasi WNI di Radius 50 Km
Minggu, 20 Maret 2011 – 08:21 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa radius aman yang ditetapkan pemerintah Jepang dari radiasi nuklir telah steril dari Warga Negara Indonesia (WNI). Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menetapkan radius aman yang lebih luas dari ketentuan pemerintah Jepang. Lokasi evakuasi WNI di Jepang terletak sejauh 50 kilometer (km) dari wilayah potensi jangkauan radiasi nuklir di Fukushima. Ketentuan pemerintah Jepang membatasi wilayah aman hingga 20 km.
"Jika kondisi memburuk, pemerintah menyiapkan perluasan 50-100 kilometer, tahapannya terus dimatangkan," ujar Menlu Marty Natalegawa dalam pernyataan pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (19/3) petang.
Baca Juga:
Marty mengatakan, WNI dievakuasi dalam radius 50 kilometer dari pusat nuklir ada sebanyak 82 orang. Pemerintah RI juga secara marathon mencari keberadaan WNI yang berada di lokasi terparah terdampak gempa dan tsunami yakni di Miyagi dan Iwate. Marty memastikan, pemerintah Indonesia belum berencana memindahkan operasional KBRI dari Tokyo. Walaupun, sejumlah negara sahabat sudah mulai memindahkan perwakilan negaranya dari Tokyo ke Osaka. "Belum, kami terus memantau dan mempelajari informasi dan pengumuman dari pemerintah Jepang," katanya.
Marty mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan opsi siaga I dan siaga II, tetapi belum bisa disampaikan karena justru dapat memicu kepanikan. Hingga saat ini masih ada sekitar 100 WNI yang tersebar Fukushima, Iwage dan Miyagi belum diketahui keberadaannya. Sebelumnya terdapat 502 WNI yang ada di lokasi tersebut. "Kami terus berusaha mencari mereka yang kemungkinan masih tersebar di titik-titik evakuasi dan pengungsian," kata dia.
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa radius aman yang ditetapkan pemerintah Jepang dari radiasi nuklir telah steril dari
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer