Full Day School, Prestasi Atlet Pelajar Terancam Turun
jpnn.com - jpnn.com - Program full day school yang digeber mulai tingkat SD, SMP, dan SMA, mulai dikeluhkan para atlet pelajar.
Pasalnya, program sekolah sehari penuh itu bakal menganggu jadwal latihan para atlet.
Para pelatih dan atlet khawatir bakal terjadi penurunan prestasi, jika tidak ada solusi konkret atas persoalan itu.s
Di Kota Malang yang sudah menerapkan full day school adalah SMP Negeri dan beberapa SMA Negeri. Saat ini, yang tampak adalah terpangkasnya waktu latihan para atlet.
Sebab waktu yang biasanya digunakan berlatih dari pukul 14.00 hingga pukul 17.00 harus digunakan untuk sekolah.
Di Kota Malang, ada sekitar 50 atlet yang masih berstatus pelajar. Itu hanya atlet yang berprestasi saja.
Keresahan soal menurunnya prestasi tersebut, dirasakan oleh pegiat olahraga, baik atlet, pelatih, dan bahkan pengurus KONI Kota Malang.
Seperti halnya salah satu atlet atletik Kota Malang, yang baru saja meraih emas di kejuaraan nasional (Kejurnas) estafet Bogor, Maudy Awanda.
Program full day school yang digeber mulai tingkat SD, SMP, dan SMA, mulai dikeluhkan para atlet pelajar.
- Sekolah & Kampus Bisa PTM 100 Persen, Perhatikan 5 Ketentuan Ini
- Bangkit Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju
- Masukan untuk Mas Nadiem dari UMJ dan Komisi X DPR
- Pengamat: Guru di Indonesia Antikritik, Maunya Gaji Besar, Kualitas Rendah
- Tiga UU Pendidikan Dinilai Sudah Ketinggalan Zaman
- Papua dan Papua Barat Kekurangan 700 Dosen PTS