Full Day School, Prestasi Atlet Pelajar Terancam Turun
Keduanya meminta pemerintah mengevaluasi penerapan anjuran full day school ini.
“Jika tidak dilakukan, saya khawatir berdampak pada perkembangan prestasi olahraga di Kota Malang. Kurang latihan berdampak pada prestasi,” tegasnya.
Keluhan dari beberapa cabor tersebut ternyata juga sudah diterima oleh Ketua Umum KONI Kota Malang, Bambang DH Suyono. Dia mengatakan akan segera membicarakan terkait keluhan cabornya kepada Dinas Pendidikan (Dindik).
“Kami akan usahakan terkait hal tersebut. Kasihan nantinya jika atlet yang seharusnya latihan, tidak jadi. Apalagi atlet Kota Malang banyak yang berprestasi. Minggu depan kami akan bicarakan dengan Dinas Pendidikan,” tegas Yono sapaan akrabnya.
Yono berjanji akan mencarikan solusi yang terbaik dengan Dinas Pendidikan terkait ini. Lantaran pihaknya menginginkan adanya kesinambungan antara keduanya, agar pendidikan atlet dan olahraga bisa berjalan beriringan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah, mengaku selama jalannya program full day school belum ada keluhan dari pihak mana pun.
Dia mengaku memang untuk sementara ini, pihaknya masih mengevaluasi tentang kebijakan tersebut.
“Sambil berjalan kita sambil evaluasi kurang lebihnya. Kami akan menerima dan mencari solusi jika memang ada keluhan dari mana pun,” tandasnya.(yun/ary)
Program full day school yang digeber mulai tingkat SD, SMP, dan SMA, mulai dikeluhkan para atlet pelajar.
- Sekolah & Kampus Bisa PTM 100 Persen, Perhatikan 5 Ketentuan Ini
- Bangkit Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju
- Masukan untuk Mas Nadiem dari UMJ dan Komisi X DPR
- Pengamat: Guru di Indonesia Antikritik, Maunya Gaji Besar, Kualitas Rendah
- Tiga UU Pendidikan Dinilai Sudah Ketinggalan Zaman
- Papua dan Papua Barat Kekurangan 700 Dosen PTS