Fundamen Ekonomi Lemah, Daya Saing Merosot
Kamis, 22 April 2010 – 15:28 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ir H Airlangga Hartarto menilai lemahnya fundamental ekonomi bangsa penyebab daya saing produk Indonesia tidak kompetitif dibanding negara lain. "Jadi bukan karena ada kerusuhan Koja, Priok dan demonstrasi di tanah air. Justru daya saing produk lebih ditentukan oleh faktor fundamental ekonomi," kata Airlangga kepada wartawan di ruang Komisi VI DPR, Senayan Jakarta, Kamis (22/4). Politisi muda Golkar itu mencontohkan, pengusaha China difasilitasi pemerintah dengan kemudahan kredit dan kemudahan ekspor. Justru pengusaha Indonesia malah sebaliknya. "Pemerintahnya sangat pro bisnis dan pasar bebas tanpa memperhatikan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia."
Jadi lanjutnya, cara-cara berpikir yang selama ini cendrung menjadikan berbagai demonstrasi, kerusuhan dan peristiwa sebagai penyebab daya saing produk Indonesia kalah dalam kompetisi perdagangan internasional harus dihentikan. Terutama menghadapi Asean China Free Trade Agreement (ACFTA). "Kongritnya daya saing itukan sangat dipengaruhi dari nilai tukar, ketersediaan infrastruktur, seperti listrik, gas, jalan dan faktor produktifitas tenaga kerja," ungkapnya.
Menyoal posisi daya saing Industri Indonesia dengan China, Airlangga menegaskan sangat jauh dan jomplang, kemajuan dunia industri China melesat cepat, sedangkan Indonesia berjalan lambat. "Kita sudah kalah jauh, bunga bank masih tinggi dan tenaga kerja yang kurang terampil," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Ir H Airlangga Hartarto menilai lemahnya fundamental ekonomi bangsa penyebab daya saing
BERITA TERKAIT
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut