Fundamental Kuat, BRI Optimistis Mengarungi 2024

Sunarso melanjutkan selain itu Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal BRI berada di level 27,48 persen.
Persentase itu berart jauh lebih dari cukup. Karena, sebenarnya untuk meng-cover seluruh risiko mengacu dengan ketentuan Basel II, hanya dibutuhkan CAR sekitar 17,5 persen.
Oleh karena itu, dengan CAR 27,48 persen perseroan masih memiliki kelebihan modal.
Sunarso menyimpulkan jika setiap tahun BRI membutuhkan tambahan ‘konsumsi’ CAR dua persen saja, maka sampai lima tahun ke depan perseroan tidak perlu modal tambahan.
“Tidak perlu nambah modal dan tetap bisa tumbuh secara agresif. Saya kira mungkin itu yang paling penting. Jadi, saya simpulkan, kondisi likuiditas BRI baik-baik saja, tercermin di LDR-nya yang masih relatif rendah, kita masih bisa dorong kredit. Kemudian untuk dorong kredit, modalnya juga sangat tinggi, sangat cukup untuk meng-cover pertumbuhan,” tegasnya.
Optimisme Sektor Perbankan
Sunarso menjelaskan optimisme yang dirasakan BRI cenderung dirasakan pula industri perbankan meski likuiditas mengetat.
Sunarso yang juga menjabat Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) mengatakan LDR bank pelat merah berada di kisaran 89,31 persen hingga September 2023, dan cukup aman karena belum lebih dari 92 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI optimistis mengarungi iklim bisnis pada 2024.
- BRI Life Beri Perlindungan Double Care untuk Ribuan Pemudik
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Dukung Pertumbuhan Kredit Digital, CBI Luncurkan Income Predictor & Debtor Insight
- ISACA Indonesia Lantik Kepengurusan, Harun Al Rasyid Pertegas Soal Peningkatan IT GRC
- Hadir di Indonesia, Adecco Siap Bawa Standar Global untuk Ketenagakerjaan
- Presiden Prabowo Minta Deregulasi Genjot Daya Saing dan Investasi Industri Padat Karya