Fundamental Perbankan Kuat
Selasa, 26 Juni 2012 – 05:54 WIB
Dikemukakan, dari data Finansial Stability Index sejak 2009-2012, kondisi keuangan Indonesia berada di garis yang memperlihatkan kestabilan dan mengarah ke kondisi yang lebih bagus. Kendati Mei 2012 FSI tercatat sebesar 1,69 naik ketimbang posisi April 2012 yang 1,63. Peningkatan tekanan tersebut dipicu utamanya oleh peningkatan volatilitas di pasar saham. Sedangkan, resiko kredit perbankan relatif terkendali.
Baca Juga:
Khusus untuk perbankan, rasio permodalan atau CAR industri sampai April 2012 mencapai 17,88 persen atau membaik dibanding Desember 2011 yang 16,05 persen, terutama disebabkan peningkatan modal dan perbaikan ATMR.
Sementara itu, untuk posisi utang luar negeri swasta Indonesia dari Eropa per April 2012, BI mencatat mencapai USD 21,6 miliar. Sebagian besar berasal dari Belanda (57,3 persen), Inggris (10,7 persen), Jerman (6,4 persen), dan Prancis (2,5 persen). Eksposur utang ke negara-negara PIIGS (Portugal, Irlandia, Italia, Yunani, dan Spanyol) sangat kecil. Dari sisi nilai tukar rupiah, rupiah akan cenderung stabil. Hal ini karena Devisa Hasil Ekspor (DHE) mulai masuk ke Indonesia. “Dengan bertambahnya devisa, suplai devisa akan semakin besar, sehingga nilai tukar akan membaik,” ujar Muliaman. (lum)
JAKARTA - Fundamental industri perbankan nasional saat ini masih sangat baik dan kuat dalam menghadapi dampak krisis Eropa. Sebab, eskposur perbankan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Strategi Telkom Memperbaiki Harga Saham TLKM
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item