Fungsi Teritorial Loyo, Teroris Kian Marak
Senin, 25 Juli 2011 – 19:17 WIB
JAKARTA—Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menduga, salah satu penyebab maraknya terorisme di Indonesia adalah tidak berjalannya fungsi pengamanan teritorial seperti masa Orde Baru dulu. Menurutnya, di era Orde Baru, adanya koordinasi antara aparat penegak hukum bersama masyarakat di level terrendah mampu mendeteksi dan mencegah faham-faham radikal yang berujung pada terorisme itu.
‘’Dulu aksi radikal terorime ini yang menjadi penghambat utama adalah (pengamanan) teritorial. Setelah era erformasi, seakan-akan tidak bisa berfungsi padahal itu aset negara,’’ ujarnya di sela-sela rapat koordinasi TNI, Polri dan Kejaksaan di Hotel Bidakara Jakarta, Senin (25/7).
Disebutkan, adanya peran Babinsa, Babinmaspol dan perangkat lain inilah yang kurang maksimal saat ini. padahal tambahnya, fungsi pencegahan dirasa lebih efektif untuk membendung aksi terorisme di Indonesia.
Karena itulah saat ini BNPT berupaya merangkul untuk menghidupkan dan mengoptimalisasikan fungsi-fungsi itu. ‘’Antara lain sinergi dengan aparat teritorial, ini kan para pejabat yang langsing berhubungan dengan mayarakat para Dandim, Koramil, Babinsa, Kapolres, Kapolsek. Babinkamtimnasdes, mereka inilah yang kita harapkan untuk mencegah itu,’’ tambahnya.(zul/jpnn)
JAKARTA—Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menduga, salah satu penyebab maraknya terorisme di Indonesia adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- RS UKI Terus Berbenah Memasuki Usia 51 Tahun
- Mudhofir Khamid: Keputusan Prabowo Menaikkan UMP 6,5 Persen Sangat Berpihak pada Buruh
- Hari Anti-Korupsi Sedunia 2024: BRI Life & KPK Perkuat Komitmen Berantas Korupsi
- PPATK Bicara soal Pemblokiran Rekening Bank terkait Judi Online
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan