Fungsi Tim Siber MUI DKI Cuma Bela Anies, tetapi Ongkosnya Bisa Miliaran Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menanggapi langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang bakal membentuk tim siber atau cyber army.
Menurut Heru, pembentukan tim siber membutuhkan biaya yang nilainya bervariasi, bahkan bisa saja tidak perlu ongkos alias gratis.
"Pembentukannya bisa dari Rp 0 bahkan sampai miliaran rupiah," kata Heru kepada JPNN.com, Selasa (23/11) malam.
"Nol rupiah karena cyber army-nya militan, dukung tanpa mahar misalnya. Hanya, ketika misal tokoh tertentu jadi pejabat, jabatan komisaris menanti," sambung Heru.
Pembentukan tim siber, lanjut Heru, bisa memakan biaya miliaran rupiah jika menggunakan tenaga profesional.
"Kalau lebih profesional lagi, bisa miliaran, karena merekrut banyak orang, termasuk juga influencer agar apa yang disampaikan lebih kuat atau bergema," ujar Heru.
Sebelumnya, dalam keterangan di website MUI, Ketua MUI DKI Jakarta KH Munahar Muchtar berharap tim siber yang segera dibentuk itu agar membela dan membantu Anies yang kerap diserang para buzzer di media sosial.
Menurut Munahar, para buzzer selalu mencari kesalahan Anies.
Perlukah para ulama di MUI DKI menghabiskan uang miliaran rupiah untuk tim siber yang fungsinya hanya membela Anies Baswedan?
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus