Furnitur Disita, Olly Belum Diperiksa
jpnn.com - JAKARTA - Sudah seminggu furnitur milik Bendahara PDI Perjuangan Olly Dondokambey yang disita sampai di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, hingga kini lembaga antirasuah itu belum juga meminta klarifikasi kepada si pemilik. Rencana pemeriksaan juga dipastikan tidak dilakukan pada waktu dekat.
Juru Bicara KPK Johan Budi belum tahu kapan penyidik akan memanggil Olly. Pemanggilan itu disesuaikan dengan kebutuhan penyidik. "Belum ada tanggal pemanggilan," kata Johan ketika dimintai konfirmasi, Senin (13/10).
Beberapa waktu lalu penyidik KPK terbang ke rumah Olly di Minahasa, Sulawesi Utara, untuk melakukan penggeledahan. Hasilnya, ditemukan furnitur yang diduga terkait dengan kasus korupsi pembangunan sport center di Hambalang. Penggeledahan itu dilakukan penyidik setelah mendalami keterangan dari tersangka Hambalang Tubagus Mohammad Noor.
Hingga kini KPK belum mengumumkan secara resmi apa kaitan furnitur tersebut dengan Olly dan Tubagus. Apakah tergolong gratifikasi, suap, atau tidak ada kaitan sama sekali. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas memastikan pihaknya bakal meminta klarifikasi ke Olly.
Olly sendiri sudah membantah anggapan bahwa furnitur miliknya yang disita KPK terkait dengan Hambalang. Posisinya sebagai wakil ketua Badan Anggaran DPR diakuinya jauh dari proyek tersebut.
"Bukan pemberian Adhi Karya (kontraktor proyek Hambalang, Red). Saya tidak pernah menerima dari direkturnya," tegas dia beberapa waktu lalu. (jpnn)
JAKARTA - Sudah seminggu furnitur milik Bendahara PDI Perjuangan Olly Dondokambey yang disita sampai di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada