G-20 Khawatirkan Kenaikan Defisit
Selasa, 29 Juni 2010 – 04:50 WIB
"Jelas, beberapa negara tertentu, terutama negara-negara Eropa, perlu mengonsolidasikan keuangan mereka dengan kebutuhan fundamental negara," lanjut Flaherty. Kanada, menurut dia, merupakan contoh negara yang memiliki dasar perekonomian kuat. Tanpa campur tangan pemerintah, sektor perbankan di negeri itu bisa mengatasi krisis finansial yang sedang dihadapi.
Baca Juga:
Setelah konferensi berakhir, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut pertemuan yang juga dihadiri perwakilan dari Etiopia, Malawi, Belanda, Nigeria, Spanyol, dan Vietnam - bukan negara anggota G-20 - itu sukses. "Kita harus berjuang keras sesuai dengan kemampuan kita masing-masing untuk menghindari terulangnya krisis keuangan seperti ini," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.
Pemimpin 48 tahun itu menambahkan, regulasi perekonomian yang lebih ketat akan dibahas dalam sesi II konferensi G-20 di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Rencananya, sesi II konferensi G-20 diselenggarakan November mendatang. Sejak pertama muncul pada 2008 lalu, pertemuan G-20 dilakukan dua kali setahun. Tapi, mulai tahun depan, konferensi hanya akan diselenggarakan sekali tiap tahun. (hep/c3/ito/jpnn)
TORONTO - Konferensi tingkat tinggi G-20 yang berlangsung sejak Sabtu (26/6) di kota Toronto, Kanada, berakhir Minggu malam waktu setempat (27/6)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer