G-20 Sepakat Kucurkan Dana USD 1 Triliun
Untuk Perpendek Krisis Global
Jumat, 03 April 2009 – 09:59 WIB
Kesepakatan G-20 yang merupakan hasil kompromi itu tidak dicapai dengan mudah. Hingga beberapa jam sebelum komunike diambil, Prancis melalui Presiden Nicolas Sarkozy masih memperingatkan bahwa perwakilan mereka dan Jerman tidak akan menyepakati ''kompromi yang keliru''. Kedua negara itu bertekad bakal mencoret kesepakatan yang melunakkan keinginan mereka akan regulasi keuangan yang lebih keras guna mengekang penyalahgunaan yang menjadi penyebab kekacauan ekonomi saat ini.
Dalam sebuah sesi pertemuan yang terancam deadlock, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, krisis keuangan global harus dihindari dengan cara apa pun. ''Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu negara, produk pasar finansial, atau institusi yang tidak dimonitor dan tidak transparan. Dan, sangat penting konferensi ini menggarisbawahi tidak menoleransi proteksionisme di dunia,'' ujarnya menyindir keras program ''Buy American'' Obama.
Meskipun menjadi sasaran kecaman, Obama setelah pertemuan pertama menolak keras bahwa dirinya yang menjadi penyebab penentangan keras dari kubu Eropa. Dia mengatakan, perbedaan pendapat di antara presiden dan PM negara-negara ekonomi maju dan sedang berkembang sebenarnya terlampau dibesar-besarkan. ''Saya yakin, pertemuan ini akan merefleksikan konsensus yang sangat luar biasa tentang perlunya bekerja secara padu untuk mengatasi problem yang sedang dihadapi,'' ungkapnya.
Namun, tidak semua pemimpin negara punya optimisme seperti Obama. Ancaman Prancis dan Jerman untuk keluar dari kesepakatan KTT itu memaksa para pemimpin negara, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melakukan serangkaian pertemuan bilateral secara tertutup untuk mempersempit kesenjangan berbagai isu kunci. Mereka berkumpul dalam bersantap malam resmi sampai Rabu (1/4) tengah malam waktu setempat sebelum pertemuan bisnis Kamis keesokan harinya.
LONDON - Forum paling berpengaruh di dunia, Group of 20 (G-20), mengakhiri konferensi tingkat tinggi tadi malam. Setelah diawali dengan kerusuhan
BERITA TERKAIT
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?