G-20 Sepakat Kucurkan Dana USD 1 Triliun
Untuk Perpendek Krisis Global
Jumat, 03 April 2009 – 09:59 WIB

Foto: AP
Hasilnya melegakan. Washington mulai mengurangi tekanan terhadap pemerintah negara-negara lain agar menyalurkan dana lebih besar bagi program-program stimulus ekonomi. Di kubu yang lain, Nicolas Sarkozy, yang awalnya mengancam akan meninggalkan pertemuan jika tuntutan kunci memperketat regulasi tidak dipenuhi, akhirnya mengajukan pendirian yang lebih damai dengan bergabung dalam konferensi pers di London bersama Kanselir Jerman Angela Merkel. Sarkozy menyatakan memiliki ''keyakinan terhadap Obama''.
Negara-negara kelompok G-20 adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. G-20 dibentuk 1999 sebagai forum dialog negara-negara maju dan negara-negara berkembang dalam rangka mengatasi dampak krisis keuangan Asia akhir dekade 1990-an.
Anggota G-20 mewakili 85 persen kekuatan ekonomi dunia, dua per tiga populasi global, serta lebih dari 80 persen kepemilikan saham dari Bank Dunia dan IMF. Indonesia merupakan satu-satunya negara anggota dari Asia Tenggara.
Tercapainya kompromi tidak hanya melegakan pemimpin negara G-20, namun juga menggairahkan perdagangan saham di lantai bursa.
LONDON - Forum paling berpengaruh di dunia, Group of 20 (G-20), mengakhiri konferensi tingkat tinggi tadi malam. Setelah diawali dengan kerusuhan
BERITA TERKAIT
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim