G20 EMPOWER Bahas Lingkungan Kerja Aman Bagi Kaum Perempuan

G20 EMPOWER Bahas Lingkungan Kerja Aman Bagi Kaum Perempuan
Co- Chair G20 EMPOWER, Rinawati Prihatiningsih. Foto: dok.G20 Empower

Menurut laporan dari ILO pada 2021, saat pandemi, perempuan menghadapi kesulitan yang lebih signifikan, salah satunya risiko kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi.

Selain itu, terjadi peningkatkan pekerjaan pada bidang perawatan yang tidak dibayar. Buruknya lagi, terdapat paparan diskriminasi dan kekerasan yang lebih besar di tempat kerja.

Pada sesi pertama ini para perwakilan sektor swasta diwakili oleh para Advocate G20 EMPOWER - Barbara Cominelli dari JLL Italia, Shinta Kamdani dari Sintesa Group Indonesia, Willy Saelan, dari PT. Unilever Indonesia dan Romilly Madew dari Infrastructure Australia berbagi peragam praktik baik yang mendukung perempuan tetap dapat bekerja dengan aman dan nyaman dalam masa pandemi Covid-19.

"Selama Covid-19 di sepanjang 2020, sekitar 41 persen perempuan dipekerjakan dalam bidang pekerjaan yang berisiko tinggi. Risiko yang dimaksudkan di sini termasuk dalam dampak terhadap kehilangan pekerjaan hingga pengurangan jam kerja," kata Rinawati yang juga menjadi perwakilan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dalam G20 EMPOWER itu.

Pada sesi kedua, dibahas seputar peraturan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah Jerman, Indonesia, Turki, dan India untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di tempat kerja selama/pascapandemi Covid-19.

Menurut data yang dikuak, pandemi semakin memperburuk kesenjangan gender. Sebanyak 100 peserta hadir dari Amerika Serikat, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Perancis, Rusia ditambah Uni Eropa.

"Hal ini antara lain ditunjukkan dari data bahwa perempuan pada umumnya menghabiskan waktu 3 jam lebih lama dibandingkan pria dalam melakukan pekerjaan rumah tangga tanpa upah. Kondisi tersebut kemudian berpengaruh terhadap paparan tingkat stress dan menurunnya kondisi kesehatan mental, yang kemudian berdampak terhadap terhambatnya peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan," paparnya.

Rinawati menambahkan diskusi panel ini tidak hanya membuka tantangan tetapi juga memperlihatkan beragam cara untuk memastikan perempuan dapat terus berpartisipasi aktif di tempat kerja, baik dari sektor swasta maupun sektor publik.

G20 EMPOWER Presidensi Indonesia ingin ada kesetaraan gender dan perlindungan bagi kaum perempuan di tempat kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News