G20, Indonesia Pacu Potensi Ekonomi Digital Berbasis Data Sentris

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Indonesia mendorong optimalisasi potensi lanskap ekonomi digital global berbasis data sentris.
Pemerintah memanfaatkan posisi dalam Presidensi G20 untuk menjadi acuan dalam memitigasi risiko dan menuai manfaat bagi perekonomian Indonesia.
“Relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global," ujar Menkominfo Johnny dalam keterangan di Jakarta, Selasa (29/3).
Menguti data Cisco 2020 jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan IP atau Internet Protocol diprediksikan akan meningkat tiga kali lipat dari populasi global pada 2023.
Menteri Johnny menyatakan peningkatan IP akan mendorong pertumbuhan ekonomi global karena intensifikasi pembuatan replikasi data global yang diprediksi akan meningkat sebesar 23 persen pada 2020 hingga 2025.
“Potensi pada sektor ekonomi yang diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 315,5 miliar di tahun 2030,” ujarnya.
Oleh karena itu, sidang pertama Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia membangun kesepahaman bersama mengenai tata kelola dan optimalisasi ekonomi digital berbasis data.
Adapun hasil diskusi negara anggota G20 makin relevan dalam kehidupan di berbagai sektor digitalisasi dan mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris.
Pemerintah memanfaatkan posisi dalam Presidensi G20 untuk menjadi acuan dalam memitigasi risiko dan menuai manfaat bagi ekonomi digital Indonesia.
- Kaya Susah
- Aktivis Buruh Indonesia Minta ILO Siapkan Regulasi Ekonomi Digital
- BLK 2025 Sukses Beri Edukasi untuk 10.000 Peserta, Perkuat Literasi Kripto Nasional
- Media Asing Sorot Danantara, Dinilai Serius soal Profesionalitas
- Kemudahan Akses Pendanaan bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sedang Dibahas Pemerintah
- Semarak Ramadan, Pelindo Solusi Logistik Berbagi Ribuan Sembako dan Santunan