G20 Summit Dinilai Memperkokoh Neoliberal
Kamis, 11 November 2010 – 13:07 WIB

G20 Summit Dinilai Memperkokoh Neoliberal
JAKARTA - Program Officer Sekretariat Nasional Koalisi Anti Utang (KAU), Yuyun Harmono mengatakan, Pertemuan G20 (G20 Summit) yang berlangsung pada 11-12 November 2010 di Seoul, Korea Selatan (Korsel), bukanlah langkah penyelesaian krisis. Akan tetapi menurutnya, justru semakin memperdalam krisis yang dihadapi umat manusia di seluruh penjuru dunia dewasa ini. Dijelaskannya, krisis ini merupakan sifat antagonistik dari sistem kapitalisme yang menghancurkan dirinya sendiri melalui over-produksi dan over-akumulasi. Ini jelas terlihat dari fakta bahwa seluruh produk, mulai dari produk pangan, besi baja, otomotif dan manufaktur lainnya, mengalami kelebihan kapasitas, sementara mayoritas manusia di dunia ini mengalami under consumption karena tidak memiliki daya beli. Krisis over-produksi dan over-akumulasi juga menyebabkan adanya krisis finansial, yang muncul dari bubble.
"Dari proposal utama G20 Summit, terlihat hanya sebatas melanjutkan kebijakan-kebijakan dalam menyelesaikan krisis dengan resep-resep neoliberal, seperti deregulasi sektor keuangan, liberalisasi perdagangan, investasi model kolonial, serta utang luar negeri," kata Yuyun Harmono, di Sekretariat KAU, kawasan Mampang, Jakarta, Kamis (11/9).
Baca Juga:
Logika pembangunan yang semata-mata ditujukan pada pertumbuhan ekonomi, yang berakibat mendalam terhadap kesenjangan pendapatan antar negara serta kemiskinan mayoritas kaum buruh dan masyarakat, menurut Yuyun, sama sekali tidak masuk dalam proposoal G20 Summit. "G20 tidak membahas sama sekali akar dari krisis ini," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Program Officer Sekretariat Nasional Koalisi Anti Utang (KAU), Yuyun Harmono mengatakan, Pertemuan G20 (G20 Summit) yang berlangsung pada
BERITA TERKAIT
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025, juga UBS dan Galeri24
- Porang Jadi Andalan Baru Sidrap, Ekspornya Sampai Eropa
- Krakatau Steel Genjot Produksi Baja Tahan Gempa
- Membaca Ulang Arah Industri Baja Nasional Lewat Kasus Inggris
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan