Gabah Rp 4.000 per Kg, Petani Blora dan Rembang Semangat
jpnn.com, BLORA - Blora dan Rembang (Jawa Tengah) merupakan daerah di Indonesia yang beriklim kering dan panas. Meski demikian, daerah ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Etos kerja para petani di sini sungguh luar biasa. Mereka terus bersemangat menanami setiap jengkal tanah yang ada, meski terbilang tidak luas. Selain itu, panen padi juga masih berlangsung.
Saat ini Kabupaten Blora dan Rembang menjadi penghasil beberapa komoditas pertanian yang strategis, utamanya padi.
Hal tersebut tak lepas dari dukungan pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung seperti irigasi, bantuan sarana, serta pengenalan bibit unggul di masyarakat.
Untuk Kabupaten Blora, panen misalnya dilakukan di Desa Nglangitan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
Para petani memanen padi varietas Ciherang dan IR64 di lahan miliknya. Luasan lahan masing-masing memang tidak luas, berkisar 0,5 sampai 1 hektar. Produktivitasnya antara 5-7 ton GKP.
Sementara itu di Kabupaten Blora, panen misalnya berlangsung di Desa Keser, Kecamatan Blora Kota, dengan luasan lahan setiap petani sekitar 1 hektar.
Jenis padi yang dipanen merupakan varietas IR64 dengan produktivitas 7 ton GKP.
Di Kabupaten Blora, sesudah panen, petani tidak menjual komoditasnya dalam bentuk gabah, melainkan beras. Harga beras berkisar Rp 8.000- Rp 8.500/kg.
Para petani di Blora dan Rembang, Jateng, bersemangat menanam padi setelah harga gabah Rp 4.000 per kilogram.
- Serikat Tani Soroti Penetapan Harga Gabah, Ketua DPD RI Minta Bapanas Libatkan Stakeholder
- Bulog Angkat Bicara soal Kelangkaan Beras di Ritel Modern
- Ini Penyebab Serapan Gabah dan Beras Bulog Masih Rendah
- Presiden Jokowi didampingi Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi di Tuban, Lihat Tuh
- Pemerintah Tetapkan Harga Beli Beras, Sebegini Nilainya
- HET Gabah Dinilai Rugikan Petani, Syarief Hasan Desak Pemerintah Lakukan Evaluasi