Gabung BRICS, RI Bisa Jadi Jembatan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu mengatakan dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bisa menjadi jembatan untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang.
Hal itu diungkapkannya seusai DEN bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Selasa (7/1) kemarin.
“Kita bisa juga menjadi jembatan antara kepentingan negara sedang berkembang dan isu-isu yang berkembang multilateral yang kita anggap ini harus diperjuangkan,” ucap Mari Elka kepada wartawan.
Selain itu, dengan bergabungnya Indonesia ke forum tersebut disebut untuk mengimbangi keanggotan BRICS.
Di mana, BRICS tak hanya beranggotakan negara maju, tetapi juga negara yang sedang berkembang.
“BRICS itu menjadi salah satu pengimbang bahwa ada kelompok negara sedang berkembang, tapi kita juga menjadi anggota di kelompok-kelompok yang ada negara maju,“ tuturnya.
Eks Menteri Pariwisata itu menambahkan bahwa Indonesia saat ini tengah mempelajari isu dalam keanggotan BRICS termasuk soal pendanaan dari The New Development Bank.
“Mereka juga punya bank ya namanya New Bank, nah ini apakah ini akan berkembang menjadi bank yang bisa memberi dana kepada pembiayaan pembangunan,” tuturnya.
Mari Elka Pangestu menilai bergabungnya Indonesia dalam BRICS bisa menjadi jembatan untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang.
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Indonesia Diterima Jadi Anggota BRICS, Sultan Apresiasi Kinerja Diplomatik Presiden Prabowo
- Prabowo dan Dewan Ekonomi Nasional Bahas Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS
- Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda, Marwan Cik Asan: Pilihan Bijak
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika