Gabung Tim Sukses Pilpres, Menteri-Menteri pun Ikut Terbagi (1)
Bertemu Anak Hanya Sehari dalam Seminggu
Sabtu, 30 Mei 2009 – 07:02 WIB
Sukses saling menjaga rahasia itu, menurut Meuthia, berkaitan dengan motivasi keluarga besar Bung Hatta. Sejak kecil, dia dan adiknya memang dididik untuk bisa mendahulukan kepentingan negara. Dan, hal itu terbawa terus hingga sekarang. Karena kepentingan partai juga tergolong kepentingan rakyat, tentu dalam beberapa hal mereka akan cenderung menjaga diri untuk tidak saling bertukar informasi.
''Kami sama-sama punya visi bahwa pikiran Bung Hatta yang baik untuk rakyat harus disampaikan ke rakyat. Partai ini kan berpikir untuk rakyat. Jadi memang ada visi untuk mendahulukan rakyat daripada kepentingan individu, apalagi keluarga,'' tuturnya.
Meuthia mengatakan, ketika komitmen untuk koalisi sudah disampaikan secara lugas, praktis partai yang dipimpinnya pun telah berkomitmen untuk mendukung SBY-Boediono, apa pun risikonya. Termasuk, mempersiapkan mental jika ternyata pasangan koalisi itu gagal mencapai sukses.
Hal yang berbeda dirasakan Menteri Negara Pemberdayaan Daerah Tertinggal (Men PDT) Lukman Edy. Menteri termuda di Kabinet Indonesia Bersatu itu justru menyatakan, merangkap porsi kerja sudah biasa dijalani selama ini. Termasuk yang dilakoni selama ini, yaitu merangkap tugas sebagai pembantu presiden dan tim sukses SBY-Boediono.
Jelang masa kampanye pemilihan presiden, sejumlah menteri makin sibuk menjadi tim sukses. Menjalankan dua tugas sekaligus memang tidak mudah dan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408