Gadaikan Mobil Majikan demi Dugem

Gadaikan Mobil Majikan demi Dugem
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

Awalnya, Erfan mengaku sakit. Setelah kulakan, dia berdalih perlu beristirahat sehingga tak bisa kembali ke Kota Delta.

Rizal pun memercayai alasan itu. ''Dua hari kemudian, pelaku tidak bisa dihubungi," lanjut perwira polisi dengan tiga balok di pundak tersebut.

Rizal sempat menelusuri tempat tinggal Erfan di Gubeng, Surabaya. Namun, pencarian itu tidak membuahkan hasil. Erfan lama tidak pulang.
Duda dua anak tersebut tiba-tiba menghilang. Korban lantas melaporkan peristiwa itu ke polisi pada Selasa (23/1). Rizal sudah geram dengan ulah anak buahnya.

''Belakangan, kami tahu bahwa tersangka bersembunyi di sebuah hotel. Dia tinggal di sana sejak menggelapkan mobil korban," papar Heriyanto. Erfan menyewa kamar hotel di Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya.

Rabu malam (24/1), petugas menggerebeknya. Namun, saat itu, polisi tidak menemukan mobil milik korban. ''Ternyata, mobil sudah digadaikan. Tersangka menggadaikannya Rp 15 juta,'' terang Heriyanto.

Nah, uang itu dijadikan modal untuk berfoya-foya. Mulai sewa hotel, belanja pakaian, sampai main perempuan.

Sejak check in pada Minggu (21/1), setiap hari Erfan memasukkan perempuan yang berbeda ke kamar.

''Gonta-ganti pasangan. Dalihnya sejak awal memang ingin sesekali merasakan jadi orang berduit," jelas Heriyanto.

Sopir menggelapkan mobil majikan demi merasakan jadi orang kaya dan ingin dugem setiap malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News