Gadaikan Motor hingga Buka Facebook untuk Nasi Bungkus

Gadaikan Motor hingga Buka Facebook untuk Nasi Bungkus
3 Orang suporter yang masih bertahan di Masjid Al Bina Senayan, Jakarta. Foto diambl pukul 22:29, Senin (28/1). Foto : Raka Deny/Jawa Pos

Aksi mereka bahkan sampai menyegel Kantor PSSI, sehingga para pengurusnya tak bisa masuk kantor. Hingga kemarin, aksi unjuk rasa masih terjadi meski jumlahnya sudah sangat berkurang bila dibandingkan dengan aksi pada hari-hari sebelumnya.

Selama beberapa hari berada di Jakarta, ribuan suporter itu rela tidur menggelandang di halaman sekitar Kantor PSSI. Untuk tidur, mereka ditampung di dua tempat. Ada yang di halaman Masjid Albina, ada juga yang ditampung di halaman parkir timur Senayan.

Di dua tempat itu disediakan tenda besar berukuran lebar 4 meter dan panjang 15 meter. Di tempat itulah para suporter tidur dengan alas seadanya. Saking banyaknya suporter, tak sedikit yang tidur beratap langit dan beralas tanah. Sebagian suporter yang sudah siap menggelandang juga membawa tenda sendiri. "Untuk demo ini, saya tinggalkan keluarga dan pekerjaan saya," lanjut Mamat, yang mengaku bekerja sebagai wiraswasta.

   

Jika Mamat sampai harus menjual ayam-ayamnya, lain halnya dengan Deni Setiawan. Pria 32 tahun itu adalah teman satu daerah Mamat, yang juga sama-sama suporter Persibo (dari Bojonegoro). "Saya terpaksa menggadaikan motor bebek milik saya untuk ongkos ke Jakarta," katanya, tak kalah bersemangat dengan Mamat.

Ribuan suporter dari berbagai daerah sejak Senin pekan lalu (21/2) berdemo di depan Kantor PSSI, kompleks GOR Gelora Bung Karno. Tujuan mereka hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News