Gadaikan Motor hingga Buka Facebook untuk Nasi Bungkus

Gadaikan Motor hingga Buka Facebook untuk Nasi Bungkus
3 Orang suporter yang masih bertahan di Masjid Al Bina Senayan, Jakarta. Foto diambl pukul 22:29, Senin (28/1). Foto : Raka Deny/Jawa Pos

Salah satu yang terbukti cukup efektif, kata Sangab, adalah memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Pria 44 tahun ini memaparkan, melalui situs jejaring sosial itulah dia berhasil mendapatkan banyak sumbangan makanan.

"Sambutan teman-teman melalui Facebook maupun Twitter ternyata luar biasa. Banyak yang bersedia memberikan bantuan makanan," kata pria berkepala plontos yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara ini. "Setiap hari ada nasi bungkus yang dikirim," lanjutnya.

Tak hanya Sangab yang berkampanye minta bantuan makanan melalui jejaring sosial di dunia maya. Hal yang sama dilakukan Hilmi Atmadja, koordinator suporter Jogja, Solo, Semarang (Joglo Semar). Dia menegaskan bahwa pengumuman yang dia buat di jejaring sosial dunia maya tersebut murni untuk mengetuk hati nurani orang lain.

"Kami umumkan bahwa kami hanya menerima bantuan dalam bentuk makanan. Tidak dalam bentuk uang," cerita pria 26 tahun ini ketika ditemui Jawa Pos kemarin di kompleks GOR Bung Karno.

Ribuan suporter dari berbagai daerah sejak Senin pekan lalu (21/2) berdemo di depan Kantor PSSI, kompleks GOR Gelora Bung Karno. Tujuan mereka hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News