Gadis 19 Tahun Dijual Rp 400 Ribu di Facebook
Terutama yang dilakukan melalui media sosial. Dalam beberapa bulan terakhir, memang tidak banyak ditemukan modus itu.
Namun, tidak berarti aksi ilegal tersebut telah hilang.
Para germo biasanya hanya tiarap beberapa saat. Mereka juga berhati-hati dengan aktifnya polisi memantau aktivitas di dunia maya.
"Atau, mereka tetap beroperasi, tapi germonya tidak akan datang ke lapangan," kata Lily.
Modus tersebut kerap terjadi. Terutama bagi mereka yang masih menganut sistem penjualan badan secara konvensional. Yakni, mereka yang tidak hanya menyediakan gadis, tapi juga menyiapkan tempatnya.
Berbeda dengan yang dilakukan Iwan. Dia tidak menyediakan tempat bagi gadis yang dijual untuk bertemu dengan pria hidung belang.
Lokasinya disepakati bersama dengan pemesan. Karena itu, Iwan harus ikut turun ke lapangan.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga hubungan dengan klien. Juga untuk menjaga perempuan yang dijual.
"Mereka tidak akan tiarap selamanya. Sebab, kebutuhan juga mendesak," kata Lily. Pola-pola seperti itulah yang terus dipantau polisi. (bin/c10/fal/jpnn)
Rela dijual di grup Despacito Facebook demi memperbaiki penuhi kebutuhan ekonomi
Redaktur & Reporter : Natalia
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak