Gadis Cantik Berhijab Ini Juara Membaca Kitab Kuning
Tidak hanya membaca dalam kompetisi tersebut, peserta juga harus bisa menerjemahkan, memahami, dan menjawab pertanyaan terkait dengan teks yang dia baca. Karena itulah kemampuan Zumroh berbahasa Arab baik dalam ilmu nahwu maupun sorof juga diuji dalam kompetisi ini. “Sempat tidak menyangka bisa menjadi juara, justru yang yakin saya akan menang itu ibu,” terangnya.
Yap, kunci kesuksesan yang diraih oleh gadis kelahiran Pasuruan ini memang tidak terlepas dari doa sang ibu.
“Waktu masih babak final saya sempat tidak yakin dan menelepon ibu supaya tidak kecewa kalau nanti hasilnya kurang memuaskan. Karena ibu saya yakin sekali kalau saya pasti juara hari itu, katanya habis didatangi Ibu Nyai Sepuh (Istri dari Kiai) tempat saya mondok,” terangnya.
Ketidakyakinan Zumroh pada saat itu karena melihat bahwa ada banyak peserta lain yang tampil sangat bagus di hadapan dewan juri, sementara dia merasa hanya tampil biasa-biasa saja.
Namun pada saat pengumuman terjawab sudah rasa gelisah itu setelah nama Zumroh Najiyah dipanggil sebagai juara pertama.
“Alhamdulillah, semua karena doa ibu dan barokah dari guru serta teman-teman yang memberi semangat,” kata Zumroh.
Gadis itu merasa bahwa kesempatan yang diberikan oleh Allah tersebut adalah bukti bahwa tidak ada yang lebih barokah dari pada doa wanita yang telah melahirkan dan membersarkannya sendiri setelah sang ayah berpulang.
“Ibu saya kalau setiap hari kelahiran anaknya hampir selalu berpuasa, ya mungkin itu yang menjadikan Allah kasih kemudahan untuk saya,” kata Zumroh.
Hal ini diungkapkan oleh Zumroh karena menurut dia, dirinya bukanlah tipe anak yang rajin belajar. Sejak kecil Siti Masyrifah lah yang pertama kali mengenalkan Zumroh pada huruf hijaiyah sampai cara membaca kitab gundul.
ZUMROH Najiyah, 25, punya prestasi yang sangat membanggakan. Pada 14 April lalu, mahasiswi Fakultas Syariah UIN Malang ini berhasil menjadi juara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara