Gadis Cantik Ini Menangis Melihat Kaki Pemulung Teriris Beling
jpnn.com - WAJAH Rara menyiratkan rasa iba saat mengenang aksinya bersama Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) Sulsel. Matanya menerawang mengingat kembali kejadian pada 2013.
PARAMITA MAYA DEWI - Makassar
Saat itu, gadis bernama lengkap Rahma Purnama Sari ini mengunjungi sebuah daerah yang terletak di pinggiran kota Makassar. Kaluku Bodoa namanya.
Dia bersama anggota Kophi Sulsel lainnya miris melihat sampah yang menggunung. Ditambah, rumah peyot terbuat dari kardus yang mudah rusak dan kerap dilanda banjir.
"Daerah itu sebenarnya bukan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), makanya kami bersihkan bersama warga sekitar. Supaya, sampah tersebut ditaruh di TPA yang seharusnya," tuturnya Kamis, 29 September 2016.
Perempuan asal Balikpapan ini juga membuat Sistem Pemanen Air Hujan (SPAH) dan lubang biopori agar saat musim hujan, air lebih mudah terserap dan tidak menggenangi rumah warga.
Berselang beberapa tahun, Rara bersama rekan komunitasnya kembali dan mendapati tumpukan sampah masih ada di daerah tersebut. Perasaan sedih berkecamuk.
Meskipun begitu, sulung dari dua bersaudara ini tetap kukuh mengubah pola pikir masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan. Agustus lalu, ia mempromosikan pariwisata Leang Londrong, Pangkep melalui media sosial.
WAJAH Rara menyiratkan rasa iba saat mengenang aksinya bersama Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (Kophi) Sulsel. Matanya menerawang mengingat kembali
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara