Gadis Ini Diduga Dihamili Lalu Dibunuh

Gadis Ini Diduga Dihamili Lalu Dibunuh
Gadis Ini Diduga Dihamili Lalu Dibunuh
KENDARI - Sekitar pukul 14.00 Wita, Jumat (15/3), warga jalan Kampung Baru, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari Sulawesi Tenggara digegerkan dengan  penemuan mayat gadis tanpa identitas di semak belukar.

Tak satu pun warga yang berhasil mengenali wajah korban.  Terlebih di kepala gadis yang diprediksi berusai 20 tahun itu telah menghitam dan dipenuhi belatung. Polisi yang mendatangi lokasi setengah jam setelah mayat tersebut ditemukan belum bisa menyimpulkan apakah korban tewas karena dibunuh atau bukan. Saat diketemukan, jasad tersebut dalam posisi terlentang dan mengenakan celana jeans biru dibalut baju berwarna hitam.

   

Diduga, jasad itu sudah berada di lokasi tersebut sekitar tiga hari lalu. Ada beberapa keganjilan di tubuh gadis tanpa identitas itu. Seluruh warna kulit dan tubuh korban masih utuh kecuali di daerah kepala yang menghitam. Dugaan lain muncul jika korban dalam kondisi hamil. Pasalnya, kondisi perut korban membuncit tak seperti jasad yang meninggal dalam kondisi normal. Tepat di samping kiri perut korban terdapat luka lecet yang diduga akibat tergores ranting kayu. Polisi dari Polsekta Poasia dan Polresta Kendari tak berhasil menemukan identitas korban di saku celaka saat itu.    

Informasi yang berhasil diperoleh di sekitar lokasi kejadian, bila tiga hari lalu ada penghuni rumah kost yang pindah dari tempat tinggalnya. Apakah lelaki itu pelakunya, kepolisian belum berani memberikan keterangan. Rumah kost yang terdiri dari 10 kamar tersebut hampir semua diisi mahasiswa keperawatan. "Mungkin mau mengugurkan bayinya tapi tidak berhasil kemudian meninggal," celetuk seorang ibu yang tak mau menyebut identitasnya yang kebetulan tinggal tak jauh dari lokasi penemuan mayat tersebut.

KENDARI - Sekitar pukul 14.00 Wita, Jumat (15/3), warga jalan Kampung Baru, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari Sulawesi Tenggara digegerkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News