Gadis Kecil 9 Tahun Tinggalkan Australia untuk Dinikahkan

"Pernikahan paksa dan pengantin di bawah umur terjadi di banyak masyarakat yang berbeda-beda, komunitas ini tidak akan menulis di online atau berbicara dengan media mengenai apa yang terjadi dalam keluarga mereka," klata Sharobeem.
"Saya tidak mengharapkan kita akan memenjarakan para orang tua. Saya sudah berbicara banyak diantara mereka mengenai perlunya berbicara dengan pihak berwenang, namun segera setelah saya mengatakan hal tersebut, mereka langsung berkata "kami tidak akan mau lagi berbicara dengan anda."
Menurut Dr Sharobeem. yang harus dilakukan pemerintah adalah menyediakan sumber daya lebih banyak untuk melakukan kegiatan pendidikan di tingkat akar rumput, dan mengajarkan kepada anak-anak perempuan untuk berbicara dengan orang tua mereka.
"Ajari mereka bagaimana berbicara dengan orang tua mereka, karena ibu mereka berniat mengirim mereka untuk menikahi pria yang tidak dikenal sebelumnya. Ini yang paling sering kami dengar dari para gadis tersebut," kata Dr Sharobeem.
Pemerintah mengatakan rencana aksi nasional ini merupakan strategi yang dilakukan Australia guna mengatasi persoalan kawin paksa untuk masa lima tahun mendatang.
Seorang anak perempuan berusia 9 tahun asal Sydney, dikabarkan telah meninggalkan Australia untuk dinikahkan di luar negeri oleh orangtuanya.Pusat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya