Gadis Kecil Disiksa Karena Tuduhan Sihir di Papua Nugini
Para penyiksa adalah individu yang sesat
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill telah menyampaikan kemarahannya atas penyiksaan terhadap gadis itu.
"Mari kita tegaskan, keyakinan terhadap sanguma adalah mutlak omong kosong," kata Peter O'Neill dalam sebuah pernyataan.
"Di zaman modern seperti sekarang ini sanguma bukanlah praktik budaya yang nyata, ini adalah kepercayaan yang salah dan melibatkan penganiayaan dan penyiksaan terhadap wanita dan anak perempuan oleh individu yang menyedihkan dan sesat."
PM Peter O'Neill mengatakan bahwa polisi telah dikirim untuk menyelidiki insiden tersebut dan "siapa pun yang mencoba menghalangi penyelidikan yang sah akan ditangkap".
Gubernur menyerukan diakhirinya tuduhan sihir
Gubernur provinsi Enga, Peter Ipatas, telah meminta masyarakat untuk, "membantu membasmi praktik menuduh orang-orang melakukan praktek sihir dan menyiksa serta membunuh orang-orang yang tidak bersalah".
Dalam sebuah pernyataan, Peter Ipatas mengatakan, dalam sepekan terakhir saja, ada dua insiden tuduhan sihir di Enga, dan dalam sebulan terakhir sudah 20 wanita menjadi korban kekerasan terkait sihir.
"Kepercayaan pada 'sanguma' ini bukan bagian dari hukum kita, iman kita atau budaya kita," katanya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata