Gadis Myanmar Dijual Ke Keluarga China Demi Lahirkan Anak Laki-Laki
Perempuan dianggap barang
Selain dijual sebagai pengantin, Vu mengatakan perempuan juga telah dijual untuk keperluan lain.
"Anda harus melihat nilai seorang perempuan sebagai produk," katanya.
"Ia bisa dijual sebagai istri untuk melahirkan, bantuan rumah tangga, pelacur, kerja paksa, dan itu semua bisa digabungkan dalam satu paket."
"Kami memiliki perempuan muda yang kembali dari dijual ke sebuah keluarga, dan setelah mereka melahirkan seorang putra, mereka kemudian dijual ke keluarga lain."
"Jadi, keluarga awal yang membelinya mengembalikan investasi mereka."
Vu percaya masalah perdagangan perempuan semakin memburuk setelah hampir 40 tahun kebijakan satu anak - yang sekarang telah digantikan oleh kebijakan dua anak.
Photo: Beberapa perempuan dijual kembali oleh keluarga lainnya setelah melahirkan anak laki-laki. (Supplied: Human Rights Watch)
Ia mengatakan bayi perempuan yang lahir sekarang tidak akan memiliki usia menikah selama bertahun-tahun, dan preferensi yang kuat untuk anak laki-laki daripada anak perempuan juga perlu diubah.
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati