Gaduh Terus, Jokowi Disarankan Reshuffle Kabinet
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa meredakan kegaduhan situasi ekonomi, politik, dan hukum, belakangan ini.
Salah satunya dengan me-reshuffle beberapa menteri yang dianggap menjadi sumber masalah.
"Sudah banyak permasalahan yang terjadi di pemerintahan Jokowi-JK. Kalau pemerintahan Jokowi-JK ingin dapat bekerja optimimal, reshuffle kabinet jalan keluarnya," kata Yudi dalam diskusi bertema 'Revolusi Pancasila dan Menanti Kehancuran Negara Republik Indonesia?" di kantor Founding Fathers House (FFH), Jakarta, Senin (16/3).
Perombakan kabinet ini, menurut Yudi, perlu dilakukan terhadap para menteri yang sejauh ini tak mampu mewujudkan gagasan Nawacita Presiden Jokowi. Di antaranya, menteri yang membidangi perekonomian serta menteri bidang hukum.
"Sederhana, melemahnya rupiah bisa dijadikan indikator kalau tim ekonomi pemerintahan Jokowi-JK tidak berjalan," tandasnya.
Sementara itu, terkait masalah Hukum dan HAM (Menkumham), Yudi menilai, Menkumham Yasonna H Laoly kerap mengeluarkan kebijakan yang membuat gaduh situasi politik nasional.
"Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Menkumham selalu prematur. Itu yang membuat situasi politik nasional terus gaduh," tuturnya.
Lebih lanjut, dia menilai Jokowi gagal dalam membangun politik kepartaian. Sebagai kepala negara, ia juga mempunyai kepentingan untuk membangun tatanan partai politik yang sehat.
"Sudah seharusnya Jokowi dapat mencegah terpecahnya partai politik," pungkasnya. (sis/sam/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik Yudi Latief mengatakan, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bisa meredakan kegaduhan situasi ekonomi, politik, dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Oknum TNI Pelaku Penusukan 2 Warga di Semarang Berpangkat Kopral Satu
- ReCURE dan SKSG UI Meluncurkan World Terrorism Index 2024
- Banyak Guru Honorer di Jabar Belum Diangkat PPPK, FKGH Tuntut Keseriusan Pemerintah
- Selesai Diperiksa KPK, Sekjen PDIP Melenggang Pulang
- Kepala Daerah Bakal Digembleng Prabowo, Istana: Biar Paham Arah Pembangunan Negara
- Mintarsih Ungkap Banyak Perusahaan Didirikan Purnomo Prawiro Sudah Bangkrut