Gaduh Vaksin Ketiga Ketika Alokasi dan Distribusi Vaksin di Indonesia Belum Merata

Gaduh Vaksin Ketiga Ketika Alokasi dan Distribusi Vaksin di Indonesia Belum Merata
Vaksin booster atau dosis ketiga makin marak dilaporkan, sementara kelompok rentan di Indonesia masih banyak yang belum terima dosis pertama.  (AP: Peter Hamlin)

"Sudah booster semua, Pak Presiden belum, ya?" tanya Prabowo.

"Enggak, saya nunggu Pfizer," ujar Jokowi.

Tak lama, video 'live streaming' itu dihapus, namun diunggah ulang dengan menghilangkan percakapan soal vaksin booster tadi.

Tapi sejumlah media di Indonesia sudah memberitakan isi percakapan tersebut.

Belum ada keterangan resmi dari Kantor Sekretariat Presiden terkait alasan penghapusan percakapan tersebut.

Contoh lain pejabat di luar tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin moderna sebagai vaksin ketiga adalah wakil bupati, istrinya, serta Kapolres di Toraja Utara seperti yang dilaporkan oleh Kumparan pada awal Agustus.

Lapor COVID-19 menilai, pemberian vaksin ketiga bagi mereka yang bukan tenaga kesehatan ini adalah sebuah "pelanggaran besar."

"Artinya para pejabat itu melanggar regulasi Kemenkes. Menkes harus beri sanksi, tapi ya apa berani?" ujar pendiri COVID-19, Irma Hidayana kepada Tempo.

Harry, warga Tangerang, Banten, bukan seorang tenaga kesehatan. Namun, lelaki tengah baya ini sudah memperoleh dosis ketiga vaksin bulan Juli lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News