Gagal Awasi Bandar Narkoba, Dirjen PAS Diminta Diganti
jpnn.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) meminta Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami direposisi. Hal itu dikarenakan kegagalan Dirjen PAS dalam mengawasi peredaran narkoba yang dikendalikan dari dalam lapas.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengharapkan Kementerian Hukum dan HAM untuk segera bertindak. Pasalnya, 90 persen hasil pengungkapan yang dilakukan pihaknya, semua bersumber dari dalam lapas.
"Seperti pengungkapan seratus kilogram sabu-sabu dan 1,4 ton ganja, semua dikendalikan napi. Semuanya dikendalikan dari dalam lapas," kata dia di Kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat (1/2).
Menurut Arman, selama ini juga pihaknya sudah melaporkan daftar bandar narkoba besar ke dirjen PAS. Namun bukannya diberikan pengawasan ekstra, napi malah dibiarkan kembali mengendalikan peredaran narkotika.
"Dengan maraknya peredaran dan juga penyeludupan yang dikendalikan oleh napi, bisa kami simpulkan memang pengawasan agak lemah, dan barangkali pengawasan terabaikan," ungkapnya.
Pertemuan terhadap Dirjen PAS, tegas jenderal polisi bintang dua ini, tidak dilakukan hanya sekali. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pertemuan dan berbagi informasi.
Sebagai salah satu instrumen pemerintah, kata Arman, Dirjen PAS justru pihak yang melemahkan pemberantasan narkoba.
Sebab, semua pihak seperti Bea Cukai, TNI dan BNN sudah mengerahkan tenaga dan pikirannya guna menggagalkan masuknya narkoba di Indonesia.
BNN menganggap Dirjen PAS justru pihak yang melemahkan pemberantasan narkoba yang saat ini sedang gencar dilakukan pemerintah.
- BNN Jaksel Gencarkan Pencegahan Narkoba Menjelang Nataru
- Polda Sumut & BNN Musnahkan 15 Ribu Lebih Batang Ganja
- Bea Cukai, BNN, dan KSOP Gagalkan Penyelundupan Ganja di Bangka Belitung
- Bea Cukai & BNN Ungkap Kasus Peredaran Gelap Narkotika
- Bea Cukai Bersama Polri, dan BNN Tindak Ratusan Kilogram Narkotika
- Top! Bea Cukai, Polri, dan BNN Gagalkan 2 Penyelundupan Narkotika Asal Malaysia