Gagal Bentuk Koalisi, Livni Usulkan Pemilu Dipercepat
Senin, 27 Oktober 2008 – 02:11 WIB

Foto: AP
Menurut Livni, keputusan itu diambilnya setelah dirinya menyadari semakin banyaknya pihak yang berusaha mengambil keuntungan. Misalnya saja dengan mengajukan berbagai permintaan yang disebutnya ilegal. Baik di bidang finansial maupun dalam proses perwujudan perdamaian (dengan Palestina). ’’Jadi, saya putuskan untuk menghentikan itu semua dan mari kita melakukan pemilu,’’ tegas Livni.
Baca Juga:
Keputusan Livni tersebut didukung Yuval Steinitz, anggota Parlemen dari Partai Likud. Menyambut pemilu tersebut, Steinitz optimistis partainya bakal memetik perolehan suara tertinggi.’’Setelah itu, kami akan membentuk pemerintahan yang mampu mengatasi krisis ekonomi serta bisa menangkal ancaman keamanan dari Iran dan Hamas,’’ ujarnya kepada AFP.
Kendati demikian, tak ayal Livni juga tetap disalahkan akibat kegagalannya membentuk formasi koalisi pemerintah itu. Setidaknya, itulah yang dilakukan Partai Buruh. ’’Padahal kami telah berupaya sangat keras untuk menghindari situasi ini. Kami juga telah memberikan segala bentuk dukungan kami tapi dia tetap saja gagal,’’ kata Sekjen Partai Buruh sekaligus anggota Parlemen Eitan Cabel.
Adapun tentang kesepakatan berdamai, tampaknya memang sudah dicita-citakan bersama, baik Israel dan Palestina itu. Hal itu dikuatkan oleh janji dua petinggi kedua negara. Yakni, Olmert dan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sama-sama berharap bisa mencapai kesepakatan sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush lengser, Januari tahun depan. Tapi, hingga kini progres dari keinginan tersebut sangat lambat. (AFP/AP/dia)
JERUSALEM – Gagal membentuk pemerintah koalisi baru tidak menyurutkan langkah Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni. Malah, politisi yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok