Gagal Bunuh Diri dan Terusir dari Rumah

Gagal Bunuh Diri dan Terusir dari Rumah
Gagal Bunuh Diri dan Terusir dari Rumah
“Tujuan saya sebenarnya mau ke Jakarta Utara, namun saya bingung. Polisi tadi pun menolong saya. Dia mengajak saya untuk tidur di rumahnya. Dikenalkannya saya ke istrinya. Diberi makan dan esoknya diberi ongkos untuk ke tempat kawan saya yang di Jakarta Utara itu,” cerita Lulu yang sangat berterima kasih kepada polisi tersebut.

Lulu yang tak memiliki tujuan selain kampungnya di Surabaya memutuskan untuk kembali ke Papua. Namun tak ada yang bisa diperbuatnya di sana. Di 2006, dia pun memutuskan meninggalkan Papua. Lantaran ada konflik internal dengan salah satu pemilik rumah perlindungan buat ODHA. Namun dia bingung harus kemana. Dalam perjalanannya di atas sebuah kapal, dia bertemu seorang perempuan asal Samarinda. Mengetahui kondisi Lulu yang tak memiliki tujuan, perempuan tersebut mengajaknya ke Samarinda.

“Saya pun menjadi pembantu di rumah saudara ibu itu. Di Samarinda ini saya melihat sebuah brosur tentang penyuluhan tentang HIV/AIDS. Saya datang ke alamat dimaksud. Tujuannya satu, karena obat saya habis, saya tak tahu dimana harus mendapatkannya. Akhirnya saya diajak bergabung dan mulai aktif memberikan semangat juga kepada teman-teman sesama ODHA di Samarinda ini,” ucapnya. (wan)

“Lebih baik Mama kehilangan satu anak yang terkena HIV/AIDS,” ucapan ibunya itu terus dikenang oleh Lulu. M RIDHUAN – Samarinda


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News