Gagal Kliring Rp 5 M, BI Awasi Bank Century
Jumat, 14 November 2008 – 16:14 WIB

Gagal Kliring Rp 5 M, BI Awasi Bank Century
Iman mengemukakan, pasar uang antarbank (PUAB) saat ini tidak bisa berjalan normal karena terjadi ketidaksalingpercayaan di antara bank-bank yang ada. ''Ini warning bagi BI karena sistem perbankan menghadapi situasi tidak saling percaya,'' sahutnya.
Terbukti, jika memang kekurangan dana Rp 5 miliar itu, Century sebenarnya bisa dengan mudah mengakses likuiditas ke bank lain lewat mekanisme PUAB. ''Dana Rp 5 miliar itu kecil, semestinya bisa diatasi,'' ujarnya.
Ekonom Tony Prasetiantono minta pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi persoalan kalah kliring. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut, bisa terjadi dampak berkelanjutan. Menurut dia, pemicu Depresi Besar (Great Depression) di AS yang menular ke dunia pada 1929 salah satunya juga berawal dari rumor kalah kliring. ''Ada bank mau bangkrut karena semacam kalah kliring di Austria,'' ujarnya kemarin.
Bila bank tersiar kalah kliring, biasanya terjadi penarikan dana pihak ketiga (DPK) secara besar-besaran (rush). Bank yang memiliki struktur kuat pun akan bangkrut jika terjadi penarikan besar-besaran. ''Karena itu, pemerintah dan BI harus bertindak cepat supaya tidak terjadi rush,'' tuturnya.
JAKARTA - Krisis finansial global yang mengakibatkan likuiditas seret kini benar-benar merembet ke perbankan nasional. Kemarin industri perbankan
BERITA TERKAIT
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok