Gagal Masuk KPK, BW Ditawari Awasi Jaksa
Jumat, 26 November 2010 – 22:00 WIB

Gagal Masuk KPK, BW Ditawari Awasi Jaksa
JAKARTA - Bambang Wijojanto (BW) memang gagal meraih posisi sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun istana sudah menawari posisi penting untuk mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Presiden menambahkan dirinya bersama Wapres Boediono dan para menteri sudah menggagas agar siapapun yang tidak terpilih sebagai pimpinan KPK akan diusulkan untuk Komisi Kejaksaan. "Kemarin DPR memilih saudara Busyro Muqoddas untuk memimpin KPK. Saya, sekali lagi, sebagai Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan sungguh berharap sebenarnya Pak Bambang Widjojanto berkenan untuk memimpin Komisi Kejaksaan," ujar SBY.
Sebab, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Bambang Widjojanto untuk bersedia duduk sebagai Ketua Komisi Kejaksaan. "Nama-namanya (anggota Komisi Kejaksaan) telah kita godok, tetapi ya boleh saya katakan sekarang ini saya sungguh berharap sebenarnya saudara Doktor Bambang Widjojanto itu berkenan atau bersedia untuk memimpin Komisi kejaksaan," kata Presiden SBY dalam jumpa pers di halaman Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Jakarta, Jumat (26/11).
Baca Juga:
Lantas apa pertimbangan Presiden menawari Bambang untuk memimpin Komisi Kejaksaan? SBY menegaskan, BW adalah sosok yang memiliki kredibilitas tinggi. Salah satunya ditunjukkan saat BW lolos sebagai salah satu calon pimpinan KPK meski akhirnya yang dipilih DPR adalah Busyro Muqoddas.
Baca Juga:
JAKARTA - Bambang Wijojanto (BW) memang gagal meraih posisi sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun istana sudah menawari posisi
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar