Gagal Menikah, Juan Bunuh Dokter, Apoteker dan Polisi
jpnn.com, CHICAGO - Jelang Hari Pengucapan Syukur atau Thanksgiving Day Kamis besok, Kamis (22/11), Amerika Serikat (AS) justru berduka. Peristiwa penembakan masal yang terjadi di empat tempat berbeda pada Senin lalu (19/11) jadi penyebabnya.
Yang paling banyak menyedot perhatian publik AS yang terjadi di Chicago, Illinois. Senin pukul 15.30, seorang dokter spesialis gawat darurat ditembak mati oleh mantan tunangannya, Juan Lopez, di depan Mercy Hospital.
Inspektur Kepolisian Chicago Eddi Johnson menduga pria 32 tahun itu sakit hati karena putus dengan Tamara O'Neal.
''Saat teman dokter ingin melerai, pelaku mengangkat kausnya dan menarik pistol,'' ujarnya sebagaimana dikutip Reuters.
James Gray, salah seorang saksi, melihat O'Neal jatuh pada tembakan pertama. Namun, pelaku penembak justru mendekat dan memicu pelatuk tiga kali. Saat polisi mendekat, pria bersenjata itu masuk ke dalam rumah sakit. Serangannya membabi buta.
Akibatnya, apoteker Dayna Less, 25, yang baru membuka lift langsung tertembak mati. Samuel Jimenez, seorang polisi berusia 28 tahun yang ikut melakukan pengejaran, juga meninggal.
''Terima kasih tak cukup untuk memuji keberanian petugas Samuel Jimenez,'' ujar Patrick Connor, kepala ruang gawat darurat Mercy Hospital, sebagaimana dikutip BBC.
Si pelaku sudah meninggal dalam pengejaran. Namun, tak jelas apakah dia ditembak mati atau bunuh diri. ''Kota telah kehilangan dokter, apoteker, dan polisi. Mereka meninggalkan dunia yang mereka suka,'' ungkapnya.
Jelang Hari Pengucapan Syukur atau Thanksgiving Day Kamis besok, Kamis (22/11), Amerika Serikat (AS) justru berduka
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza
- Bertemu Joe Biden, Prabowo Janji Perkuat Hubungan Indonesia-Amerika Serikat
- Prabowo Bertemu Para Pengusaha Besar Amerika Serikat, Inilah Permintaannya
- Kawin Thinking
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS
- Taksi Kemudi