Gagal Nyapres, Ical Diminta Pula Mundur dari Ketum Golkar

Selain itu Ais berharap pimpinan Partai Golkar saat ini tidak main pecat atau sanksi kepada kader yang ingin maju lewat partai lain. "Jika main paksa, sebaiknya mereka yang harus angkat koper dari Golkar," tegasnya.
Dia juga mengatakan, situasi ini menjadi pelajaran ke depan. Jajaran pengurus Partai Golkar tidak boleh lagi diisi kader karbitan atau bajakan. Proses kaderisasi harus diefektifkan agar yang berjuang membesarkan partai mendapat kehormatan
Mantan pengurus DPP Golkar era kepemimpinan Harmoko ini mengungkapkan keprihatinnnya karena dia mendengar sendiri bahwa partai yang telah lama berkuasa dan pernah menang dalam pemilu selama masa reformasi pemilu 2004 dan tidak pernah berada di urutan ketiga, apalagi bawah, menjadi olok-olok kalangan politisi partai lain dan juga media.
"Golkar partai besar. Pimpinan dan kadernya dinilai hebat-hebat. Tapi sekarang, seperti kucing kurap. Saat didekati oleh partai lain memilih menjauh, saat dijauhi malah kepikiran sendiri. "Kucing kurap begitu. Itu karena Partai Golkar jadi barang jualan oleh pedagang," imbuh Ais Anantama Said. (fas/jpnn)
JAKARTA - Kegagalan demi kegagalan dialami Golkar selama kepemimpinan Aburizal Bakrie atau Ical. Dalam pemilu legislatif 9 April lalu misalnya, perolehan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif