Gagal Panen Bakal Merebak
Selasa, 14 Juli 2009 – 19:54 WIB

Gagal Panen Bakal Merebak
JAKARTA--Rakyat di sebagian besar negara yang berada di belahan tropis, termasuk Indonesia, terancam hidup miskin akibat perubahan iklim. “Kondisi iklim dunia sudah tidak dapat dipastikan, dan kemungkinan akan mengakibatkan kerugian negara, khususnya di bidang pertanian, yakni terjadinya gagal panen,” ungkap Country Policy, Advocacy and Campaign Manager Oxfam Indonesia, Raja Siregar di Jakarta, Selasa (14/7).
Peralihan antara satu musim ke musim lainnya, lanjut dia, tidak lagi terlihat perbedaaan nyata. “Petani merasa bingung untuk menentukan waktu yang tepat untuk memulai tanam, membuat persemaian, dan memanen hasil,” jelansya. Dikatakan, di Indonesia sudah mulai menunjukkan beberapa kasus yang terkait dengan masalah perubahan iklim. Petani di pulau Jawa khususnya petani padi di Subang dan Pati menggambarkan musim hujan 2006/2007 sebagai musim paling ektsrim mengingat hujan terlambat hingga tiga bulan, sehingga mengakibatkan gagal tanam beberapa kali.
Baca Juga:
Selain itu, para petani setempat juga mengalami hujan sementara atau false rain setelah persemaian dimulai, namun setelah itu hujan tidak turun lagi. Akibatnya, produksi panen mereka menurun. “Penurunan produksi pangan ini secara global sekitar 15 – 30 persen,” sebutnya. Dampak lain yang paling menakutkan, adalah meningkatnya kalaparan dan gangguan kesehatan. Pasalnya, sejumlah tanaman pangan dunia, seperti jagung dan beras merupakan bahan pangan yang paling sensitif terhadap kenaikan suhu dan pola musim yang ekstrim dan tidak lagi dapat diperkirakan.
“Bahkan untuk bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim, misalnya banjir dan rtanah longsor juga akan mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat hingga tahun 2030 mendatang,” serunya. Maka dari itu, dengan kondisi demikian pihaknya mengatakan perlunya perhatian dari pemerintah.(cha/JPNN)
JAKARTA--Rakyat di sebagian besar negara yang berada di belahan tropis, termasuk Indonesia, terancam hidup miskin akibat perubahan iklim. “Kondisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPKH Distribusikan 152,4 Juta SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
- Perkumpulan Lyceum Kristen Menangkan Gugatan Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Siswa Terancam Direlokasi
- 6 Fakta Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut, Nomor Terakhir Bikin Geregetan
- Punya Segudang Penghargaan, Ririek Adriansyah Calon Kuat Dirut Telkom
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- 10 Ribu Ijazah Siswa di Semarang Ditahan Pihak Sekolah, Wali Kota Agustina Tegas Bilang Begini