Gagal Tanding, Ini Jumlah Kerugian Dialami Klub-klub Liga QNB
jpnn.com - KERUGIAN diderita oleh klub-klub Liga QNB setelah gagal menggelar laga pada Sabtu (25/4). Selain Arema yang mengklaim rugi sampai ratusan juta, Persela Lamongan pun demikian.
Duel Arema kontra PBR sedianya akan dilangsungkan Sabtu (25/4) sore di Stadion Kanjuruhan Malang. Berhubung izin pertandingan dari pihak kepolisian tidak turun, Panpel Arema terpaksa membatalkan.
"Kami dari Panpel rugi besar dengan adanya pembatalan. Kami sudah cetak tiket, sudah siapkan semuanya, dengan hitung-hitungan kasar saja kerugian kami mencapai Rp 300 juta," ungkap Abdul Haris, Ketua Panpel Arema.
Sekretaris tim Persela, Muji Santoso, pun mengakui hal yang sama karena gagal menjamu Semen Padang, Sabtu (25/4) sore. Namun, lanjutnya, nilai kerugian jika masih belum bertanding, tak mungkin sampai ratusan juta.
"Kalau Rp 100 juta enggak sampai lah, paling uang ganti tiket sama persiapan-persiapan kecil lainnya di stadion," tegasnya.
Menurut dia, rugi ratusan juta rupiah itu, jika dimasukkan dalam potensi keuntungan. Persela, memiliki potensi keuntungan sampai Rp 200 juta kotor jika laga digelar, karena gagal, maka hanya rugi di uang tiket dan sewa stadion.
Justru, kerugian besar harusnya dirasakan oleh tim tamu yang sudah terlanjur berangkat menjalani laga tandang. Persija Jakarta misalnya, mereka membutuhkan anggaran minimal Rp 100 juta untuk memberangkatkan tim ke kandang Persipura Jayapura.
Hal yang sama juga dirasakan Semen Padang yang harus balik kanan setelah gagal bertanding dengan Persela.(dkk/jpnn)
KERUGIAN diderita oleh klub-klub Liga QNB setelah gagal menggelar laga pada Sabtu (25/4). Selain Arema yang mengklaim rugi sampai ratusan juta, Persela
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- MotoGP Barcelona: Martin Bakal Dibantu Espargaro, Pecco Didukung Para Murid Rossi
- Indonesia vs Jepang: Bukan Jumat Malam Menegangkan, Ada Suguhan Menarik untuk Suporter Garuda
- Diam-Diam Jay Idzes Sudah Memantau Timnas Jepang
- MotoGP 2024 Barcelona, Jorge Martin Sangat Bersemangat Bertarung dengan Bagnaia
- Martin atau Pecco yang Juara Dunia? Ini Kata Para Pembalap
- Kapan Terakhir Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang?