Gagal Tembus Akabri, Jualan Tongseng di Jatinegara

Gagal Tembus Akabri, Jualan Tongseng di Jatinegara
Paguyuban Karawitan Sedayu Laras melantunkan gending-gending kesukaan Sutarman lagi, Minggu (27/10). Foto: RIDLWAN HABIB/JAWA POS
Sejak remaja Sutarman punya keinginan masuk Akabri (kini Akpol, Akademi Polisi). Dia lalu mencari jalan sendiri untuk mewujudkan cita-citanya itu. Apalagi, dia "hanya" anak petani biasa. Karena itu, mau tidak mau Sutarman harus bekerja keras untuk bisa tembus masuk Akabri.

 

Sebagaimana remaja desa, kata Slamet, Sutarman juga menjalankan aktivitasnya seperti kebanyakan orang desa. Misalnya, dia bertani di sawah, menggembala kerbau, mencari rumput, serta menjual bambu. "Pokoknya tidak beda dengan kami, orang desa," tuturnya.

 

Sutarman menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Ganggang, Sukoharjo. Lalu, melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Cawas, Klaten, dan kemudian di sebuah STM di Sukoharjo (sekarang SMK Bina Patria I Sukoharjo) jurusan mesin.

 

"Tarman itu selalu patuh apa pun yang disampaikan atau diperintahkan bapaknya. Tidak pernah saya dengar dia membantah sekali pun," ungkapnya.

 

SELASA pagi (29/10) ini tongkat komando kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) resmi dipegang Komjen Sutarman. Anak petani dari pelosok desa

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News