Gagal Tembus Akabri, Jualan Tongseng di Jatinegara
Selasa, 29 Oktober 2013 – 08:09 WIB

Paguyuban Karawitan Sedayu Laras melantunkan gending-gending kesukaan Sutarman lagi, Minggu (27/10). Foto: RIDLWAN HABIB/JAWA POS
Sutarman merupakan anak mbarep (sulung) dari lima bersaudara. Adik laki-lakinya, Sutikno, kini menjadi guru di Blora. Lalu, tiga adik perempuannya, yakni Harmini dan Haryati, menjadi ibu rumah tangga dan menetap di Sukoharjo serta si bungsu, Siti Harwanti, menjadi dosen ilmu keperawatan di Purwokerto.
Saat kecil Sutarman juga mengikuti kebiasaan orang tuanya untuk menjalankan puasa Senin-Kamis. "Dia suka sekali puasa, ya Senin-Kamis. Sering pula puasa Daud (puasa ala Nabi Daud, sehari puasa, sehari tidak, Red)," katanya.
Lulus STM, Sutarman mencoba masuk Akabri bagian polisi seperti yang dia cita-citakan pada 1978, namun gagal. Dia lalu bekerja sebagai tukang mengaspal jalan di Semarang. Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga pernah ikut orang berjualan tongseng di Jakarta. "Di Jakarta, dia ikut Kang Simin yang jualan tongseng," ujar Slamet.
Usaha Sutarman masuk Polri memang habis-habisan. Untuk mempersiapkan fisiknya, dia menggembleng diri dengan berlari keliling sawah di desanya setiap habis subuh. Sampai akhirnya, dia ikut tes lagi di Akabri, Magelang (saat itu, Akpol masuk bergabung di Akabri, Red) dan dinyatakan lulus menjadi taruna pada 1979.
SELASA pagi (29/10) ini tongkat komando kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) resmi dipegang Komjen Sutarman. Anak petani dari pelosok desa
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu