Gagas Jaringan Patroli Siber untuk Mencegah Radikalisme
Selasa, 19 September 2017 – 23:59 WIB

Wakapolri Komjen Syafruddin. Foto: dok/JPNN.com
Lebih lanjut kata dia, kemunculan aliran radikalisme selalu menerpa negara yang lemah dan rusak seperti yang menimpa beberapa negara di Timur-Tengah. Misalnya, tambah dia, ISIS yang tumbuh subur pada negara-negara yang gagal di mana pemerintahnya hancur dan sistemnya rusak maka ajaran radikal mudah untuk masuk.
Untuk itu, Syafruddin mengusulkan untuk mencegah paham radikal adalah memperkuat perekonomian negara. Menurut dia, orang bertindak radikal karena sudah putus asa, kehidupannya susah, kebanyakan mereka yang menjadi teroris dari kalangan ekonomi lemah.
"Makanya ekonomi harus kuat supaya aliran radikal tidak laku," pungkas dia. (Mg4/jpnn)
Wakapolri mengusulan dibentuknya jaringan patroli siber negara ASEAN
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
BERITA TERKAIT
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan
- BNPT Bakal Bentuk Satgas Kontra Radikalisasi Untuk Cegah Terorisme