Gagas Zonasi Produk Unggulan Desa
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, mengajak kalangan usahawan membantu pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Sehingga memercepat kemandirian desa dari sektor wisata desa dan produk unggulan di pasar (market) tradisional maupun modern.
“Pemerintah menginginkan dari desa berkembang pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga hasil pertanian, perkebunan dan kreativitas dari desa bisa menjajaki perkotaan. Dan pada akhirnya, produk desa punya nilai transaksi baik kepada konsumen,” ujarnya, Senin (23/2).
Marwan mengutarakan ajakannya karena selama ini pertumbuhan ekonomi desa belum maksimal. Selain dikaitkan dengan akses infrastruktur yang tidak memadai, juga karena kurangnya pemberdayaan hasil pedesaan ke pasar perkotaan.
Sehingga, produk unggulan hanya terealisasi di pasar-pasar terdekat. Padahal secara kualitas, hasil produksi dari pedesaan sudah bisa tersebar bahkan hingga antar provinsi.
“Kalau tidak ada dorongan kalangan usahawan yang peduli terhadap kemajuan masyarakat pedesaan, maka pasar atau market di Indonesia akan terus dikuasai produk-produk impor. Dan akhirnya hasil dari negeri sendiri terus tak berdaya. Padahal Indonesia melimpah ruah hasil buminya,” ujar Marwan.
Selain mengimbau para pengusaha, Kementerian DPDTT kata Marwan akan membuat titik zona produk unggulan masyarakat pedesaan. Misalnya BUMDes di Jawa Barat, akan didorong membuat pengolahan makanan khas dari bahan dasar talas. Karena selama ini talas diketahui merupakan produk unggulan dari Jawa Barat.
“Kemudian sagu yang banyak di Indonesia Timur, nanti akan diarahkan juga agar ada BUMDes yang mengolahnya menjadi makanan khas daerah tersebut. Begitu juga daerah lain dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Sehingga, setiap desa punya brand sendiri,” ujarnya.
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, mengajak kalangan usahawan membantu pengembangan Badan
- Aplikasi wondr by BNI Tawarkan Promo Kuliner Hemat, Hanya Rp 28 Ribu
- Makanan Kucing Berkualitas, Aatas Cat Kini Hadir di Indonesia
- Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Pertamina Sebut Lampui Target Dekarbonisasi
- Digitalisasi Keuangan dan QRIS Permudah Pencatatan Transaksi Perdagangan
- GENIX 2, Solusi Relaksasi Modern di Tengah Gaya Hidup Aktif
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur