Gagasan Ridwan Kamil Dinilai Terlalu Mahal

"Kriminalitas itu kan ada siklusnya, kadang tinggi kadang rendah. Jadi satgas ini bisa diaktifkan pada kondisi saat kriminalitas di jalan meningkat," paparnya.
Menurut Muradi, untuk permasalahan pengamanan ini tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian.
Pemkot Bandung pun memiliki peran untuk turut serta mengambil langkah untuk menciptakan situasi aman di Kota Bandung.
"Memang harus bersama-sama untuk mengurangi kriminalitas ini. Polisi aktif itu dengan dana yang terbatas. Nah itu yang harus dipikirkan oleh Pemkot Bandung, apakah membantu subsidi silang atau hibah," imbuhnya.
Maka dari itu, lanjut Muradi, Pemkot Bandung perlu duduk bersama dengan polisi dan TNI untuk mengambil langkah menciptakan suasana aman di Kota Bandung.
"Undang polisi dan TNI, duduk bareng saling berbagi peran. Begal itu bicara penyakit masyarakat, Bandung kota besar, jadi enggak bisa kalau pendekatan keamanannya seperti kota-kota kecil," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membentuk 500 orang keamanan yang bertugas menjaga jalanan.
Mereka bertugas di jalan di bawah koordinator Satpol PP dan tidak melebihi fungsinya tupoksinya seperti polisi. (nda/dil/jpnn)
BANDUNG - Rencana Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akan membentuk 500 orang keamanan untuk bertugas menjaga jalanan dikritisi oleh pengamat politik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Ada Temuan Ulat di Menu MBG, Wali Kota Semarang Bentuk Tim Khusus
- SMB II Palembang Raih Penghargaan Bandara Terbaik di ASQ Awards 2024
- Detik-Detik Penumpang KA Ciremai Terperosok di Rel Stasiun Semarang Poncol
- Tanam 1.000 Bibit Pohon di Kawasan Waduk Logung Kudus, Taj Yasin Ingatkan Perawatan
- Komitmen Gubernur Herman Deru Bantu Perbaikan Jalan dan Bangun RTLH di Ogan Ilir