Gagasan Ridwan Kamil Dinilai Terlalu Mahal
"Kriminalitas itu kan ada siklusnya, kadang tinggi kadang rendah. Jadi satgas ini bisa diaktifkan pada kondisi saat kriminalitas di jalan meningkat," paparnya.
Menurut Muradi, untuk permasalahan pengamanan ini tidak bisa hanya mengandalkan pihak kepolisian.
Pemkot Bandung pun memiliki peran untuk turut serta mengambil langkah untuk menciptakan situasi aman di Kota Bandung.
"Memang harus bersama-sama untuk mengurangi kriminalitas ini. Polisi aktif itu dengan dana yang terbatas. Nah itu yang harus dipikirkan oleh Pemkot Bandung, apakah membantu subsidi silang atau hibah," imbuhnya.
Maka dari itu, lanjut Muradi, Pemkot Bandung perlu duduk bersama dengan polisi dan TNI untuk mengambil langkah menciptakan suasana aman di Kota Bandung.
"Undang polisi dan TNI, duduk bareng saling berbagi peran. Begal itu bicara penyakit masyarakat, Bandung kota besar, jadi enggak bisa kalau pendekatan keamanannya seperti kota-kota kecil," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan membentuk 500 orang keamanan yang bertugas menjaga jalanan.
Mereka bertugas di jalan di bawah koordinator Satpol PP dan tidak melebihi fungsinya tupoksinya seperti polisi. (nda/dil/jpnn)
BANDUNG - Rencana Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akan membentuk 500 orang keamanan untuk bertugas menjaga jalanan dikritisi oleh pengamat politik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 23 Personel Polisi di Sumut Dipecat Sepanjang 2024
- Tinjau Sejumlah Lokasi, AKBP Ruri Pastikan Keamanan Selama Libur Nataru di Banyuasin
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Satlantas Polrestabes Palembang Sediakan 12 Kantong Parkir di Malam Tahun Baru
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia