Gaikindo Dorong Swasta Ikut Andil Bangun Charging Station

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggodok untuk menyelesaikan draf Perpres (Peraturan Presiden) untuk kendaraan listrik. Aturan itu akan menjadi landasan untuk pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.
Menanggapi hal itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), masih terus menunggu sampai draf Perpres kendaraan listrik benar-benar rampung.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan, soal mobil listrik pihaknya masih menunggu tiga hal. Perpres kendaraan listrik, tarif perpajakan dan persoalan infrasturktur. "Jadi tiga hal ini kami masih tunggu dan diterjemahkan," kata Jongkie kepada wartawan di Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Mitsubishi Ikut Donasikan Pengisian Cepat Mobil listrik
Sementara itu, sembari menunggu draf Perpres kendaraan listrik dan tarif perpajakan diputuskan, Gaikindo memberi saran supaya perusahaan swasta turut andil membangun SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum) atau charging station.
"Kami Gaikindo sudah memberikan banyak masukan, charging station sebaiknya jangan dibebankan pemerintah, serahkan ke swasta, berikan kepada hotel, mall, gedung-gedung. Misalkan setiap gedung wajib pasang satu," tutur Jongkie.
BACA JUGA: Pemerintah Mulai Dirikan Charging Station Kendaraan Listrik
Menurut Jongkie, selain bisa mengurangi beban pemerintah, pemasangan SPLU juga bisa menguntungkan pemilik gedung atau perusahaan swasta dari sisi bisnis.
Sembari menunggu draf Perpres kendaraan listrik dan tarif perpajakan diputuskan, Gaikindo memberi saran supaya perusahaan swasta turut andil membangun SPLU (Stasiun Penyedian Listrik Umum) atau charging station.
- Bahlil Bakal Bahas Insentif Kendaraan Hidrogen, Gaikindo: Jangan Lompat Terlalu Jauh
- Mobil Handphone
- Hyundai akan Setop Sementara Produksi Ioniq 5 & Kona Pekan Depan, Ini Sebabnya
- Pengamat Menilai Kendaraan Listrik Bisa Menjadi Penolong Kelesuan Industri Otomotif
- Soal Revisi Aturan TKDN, Gaikindo Sebut Industri Otomotif Berpotensi Ambruk
- 55 Merek Mobil Bakal Merapat di GIIAS 2025, Ada Brand Baru