Gajah Liar Kerap Merusak Tanaman Petani, BKSDA Diminta Bertindak

jpnn.com, ACEH JAYA - Sejumlah warga di Kecamatan Jaya dan Indra Jaya, Kabupaten Aceh Jaya meminta BKSDA bertindak terhadap sejumlah gajah liar yang kerap masuk ke permukiman.
Pasalnya, gajah liar tersebut juga kerap merusak tanaman milik petani setempat.
"Gajah itu sudah sangat meresahkan, konflik gajah liar ini sudah berlangsung lama di desa kami, bahkan tanaman kami juga habis dimakan gajah,” ujar Abdul Wahid, salah satu petani Aceh Jaya, Sabtu (6/5).
Abdul menyampaikan pihaknya sudah membuat surat dan dikirimkan kepada pihak BKSDA Aceh agar gajah tersebut dapat segera dipindahkan ke tempat lain secara jangka panjang.
Sehingga tidak lagi masuk ke permukiman dan memakan tanaman petani.
“Kalau tidak dipindahkan akan terus seperti itu, kami halau di sini pasti dia pindah ke desa lain karena tidak bisa lagi keluar, karena itu kami harap segera ditangani," ujarnya.
Dia menyebut sejauh ini sudah ada lima kepala desa yang menandatangani surat permintaan ke BKSDA yaitu Gampong Kuala, Teumareum, Medhang Ghon, Putu dan Cot Dulang, serta dua camat yaitu Jaya dan Indra Jaya.
Sementara Camat Jaya Syamsuddin Rani mengakui pihaknya juga sudah menandatangani surat sesuai dengan permintaan masyarakat tersebut, apalagi ini merupakan masalah yang sangat penting diperhatikan.
Sejumlah warga di Aceh Jaya meminta BKSDA setempat segera bertindak memindahkan gajah liar yang kerap masuk permukiman warga.
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%