Gajah Liar Kerap Merusak Tanaman Petani, BKSDA Diminta Bertindak

“Harapan kami agar bisa cepat ditangani BKSDA, sehingga tidak terjadi lagi konflik satwa dengan manusia, apalagi gajah juga hewan dilindungi,” demikian Syamsuddin Rani.
Untuk diketahui, konflik gajah liar di kawasan Aceh Jaya tersebut telah berlangsung lama.
Bahkan sudah cukup banyak tanaman perkebunan petani dirusak. Meski sudah dihalau, gajah itu selalu kembali ke pemukiman warga.
Dalam kesempatan ini, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini terus melakukan upaya untuk mengatasi gangguan gajah sumatera liar di kawasan Aceh.
“Upaya kami mengatasi gangguan gajah ini dengan membakar petasan, harapannya agar gajah dapat kembali ke hutan,” kata Kepala BKSDA Resor Aceh Barat Satirin.
Penanganan gangguan gajah di pedalaman Aceh Jaya tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari petani terkait gangguan gajah di kawasan tersebut. (antara/jpnn)
Sejumlah warga di Aceh Jaya meminta BKSDA setempat segera bertindak memindahkan gajah liar yang kerap masuk permukiman warga.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Meraup Untung dari Kemacetan Arus Mudik, Pedagang Kopi Keliling Berseliweran
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Hadapi Puncak Panen, Bulog Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%