Gajah Liar Kerap Merusak Tanaman Petani, BKSDA Diminta Bertindak
“Harapan kami agar bisa cepat ditangani BKSDA, sehingga tidak terjadi lagi konflik satwa dengan manusia, apalagi gajah juga hewan dilindungi,” demikian Syamsuddin Rani.
Untuk diketahui, konflik gajah liar di kawasan Aceh Jaya tersebut telah berlangsung lama.
Bahkan sudah cukup banyak tanaman perkebunan petani dirusak. Meski sudah dihalau, gajah itu selalu kembali ke pemukiman warga.
Dalam kesempatan ini, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini terus melakukan upaya untuk mengatasi gangguan gajah sumatera liar di kawasan Aceh.
“Upaya kami mengatasi gangguan gajah ini dengan membakar petasan, harapannya agar gajah dapat kembali ke hutan,” kata Kepala BKSDA Resor Aceh Barat Satirin.
Penanganan gangguan gajah di pedalaman Aceh Jaya tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari petani terkait gangguan gajah di kawasan tersebut. (antara/jpnn)
Sejumlah warga di Aceh Jaya meminta BKSDA setempat segera bertindak memindahkan gajah liar yang kerap masuk permukiman warga.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- PNM Dorong Pengembangan Usaha Petani Kopi Kintamani lewat 2 Strategi
- TJSL PELNI Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur
- PTPN Group Berkolaborasi Lakukan 3 Program Ketahanan Pangan
- Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi kepada Petani
- CREW Beras
- Bank Mandiri Dukung Makan Bergizi Gratis untuk Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan